Kamis, 02 April 2015

Konsultan ISO 14001 – EMS ( Environmental Management System ) / Sistem Manajemen Lingkungan



Dalam menjalankan proses bisnisnya, perusahaan berpotensi menimbulkan dampak yang negatif terhadap lingkungan. Dampak yang dimaksud adalah dampak biologi, fisika, kimia dan juga dampak sosial. Contoh dari dampak tersebut adalah terjadi pencemaran air, pencemaran udara, kerusakan anekaragam hayati, pengurangan cadangan air tanah. Dampak negative ini pada akhirnya dapat memberikan risiko terhadap keberlangsungan bisnis perusahaan.

Demi keberlanjutan bisnis perusahaan maka perlu adanya komitmen perusahaan dalam menjaga kinerja lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan manajemen lingkungan. Manajemen lingkungan oleh organisasi International Standard menyebutnya sebagai ISO 14001 atau Environment Management System (EMS) / Sistem Manajemen Lingkungan (SML).

Keberadaan kelompok ISO 14000 ditujukan untuk berbagai aspek pengelolaan lingkungan.  Di dalam ISO 14001 terdapat tools praktis untuk perusahaan dan organisasi dalam mengidentifikasi dan mengendalikan dampak lingkungan dari aktifitas perusahaan dan secara konsisten meningkatkan kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan.  ISO 14001 : 2015 fokus pada sistem manajemen lingkungan. Sementara seri lainnya dari ISO 14000 spesifik pada aspek lingkungan seperti analisis daur hidup, komunikasi dan audit manajemen lingkungan.

ISO 14001 : 2015 menetapkan kriteria untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan dan sistem ini dapat disertifikasi. Standard ISO 14001 seri tahun 2015 disusun untuk dapat dijadikan sebagai kerangka kerja bagi perusahaan dalam mendesain sistem manajemen lingkungan yang efektif dan tepat guna untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Standard sistem manajemen lingkungan ini dapat digunakan oleh semua perusahaan tanpa memperhatikan aktivitas bisnis dan sektor usahanya. Menerapkan ISO 14001 dapat memberikan jaminan kepada manajemen perusahaan dan karyawan serta stakeholder bahwa dampak lingkungan terukur dan dapat diperbaiki.

Berikut manfaat penerapan ISO 14001 :
  • Perlindungan terhadap dampak lingkungan dari pencemaran yang disebabkan aktifitas perusahaan
  • Meningkatkan daya saing perusahaan 
  • Penurunan biaya dalam pengelolaan limbah perusahaan
  • Penghematan sumberdaya (cost saving)
  • Meningkatkan citra perusahaan dimata pemerintah, konsumen dan masyarakat umum
  • Menunjukkan bentuk kepatuhan perusahaan terhadap kesesuaian terhadap peraturan perundangan yang berlaku
  • Sebagai bentuk komitmen perusahaan ikut serta dalam melakukan perlindungan terhadap lingkungan
  • Memenuhi persyaratan tender


Apakah perusahaan Anda sudah bersiap untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dengan ISO 14001 – Sistem Manajemen Lingkungan?
Silahkan menghubungi kami sebagai ahli / Jasa Konsultan dan Training ISO 14001
Telp : 0811 8403 909
Email : sienventy@gmail.com

Rabu, 01 April 2015

Langkah Penerapan Green Productivity (GP)




Bagian penting dari penerapan GP (Green Productivity) adalah menguji dan mengevaluasi kembali mulai dari proses produksi dilakukan sampai dengan suatu produk dihasilkan sebagai langkah untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk bersamaan dengan mengurangi dampak proses produksi terhadap lingkungan.

Implementasi GP merupakan proses yang dilakukan dengan kajian dan perbaikan yang berkelanjutan, dengan siklus PDCA (Plan – Do – Check – Action).

Berikut 6 langkah penting yang dilakukan dalam penerapan GP (Green Productivity) :

Langkah 1 : Tahapan Awal
  • Membentuk team GP.
  • Melakukan survey dan mengumpulkan informasi awal untuk mengidentifikasi  masalah tahap berikutnya.
Pada tahap ini penting mendapatkan dukungan dari manajemen untuk memastikan bahwa tersedianya SDM dan sumberdaya yang memadai untuk kesuksesan implementasi GP.

Langkah 2 : Menyusun Rencana
  • Mengidentifikasi masalah dan penyebab masalah tersebut. Identifikasi masalah tersebut didapat dari informasi tahap awal. Pada tahap ini, informasi tahap awal kemudian identifikasi dan analisis dengan metode material balance, benchmarking, eco-mapping dan digram Ishikawa.
  • Menentukan tujuan dan target untuk menangani masalah tersebut.

Langkah 3 : Mengembangkan dan Melakukan Evaluasi opsi GP
  • Mengembangkan opsi GP sesuai dengan tujuan dan target yang dirumuskan dalam tahap perencanaan.
  • Opsi yang sudah ditentukan kemudian disaring, dievaluasi dan diurutkan berdasarkan prioritas kelayakan ekonomis dan teknis serta manfaat potensialnya.

Langkah 4 : Implementasi opsi GP
  • Menyusun rencana implementasi GP.
  • Mengimplementasikan opsi yang dipilih.
  • Melakukan training, membangun awareness, dan melakukan pengembangan kompetensi.

Langkah 5 : Pemantauan dan Peninjauan
  • Melakukan pemantauan dan peninjauan hasil dari opsi yang telah diimplementasikan untuk memastikan hasilnya sesuai dengan target yang diharapkan.
  • Melakukan tinjauan manajemen untuk membahas lebih lanjut terkait dengan temuan ataupun hasil implementasi GP.

Langkah 6 : Memelihara GP
  • Menggabungkan program GP ke dalam sistem manajemen organisasi.
  • Mengidentifikasi permasalahan baru untuk continuous improvement.

Apakah perusahaan Anda sudah siap untuk melakukan peningkatan produktivitas masuk persaingan pasar bebas dengan green productivity? Kami akan dengan senang hati membantu Anda, silahkan menghubungi kami. 
Jasa Konsultan Productivity/ Jasa Konsultan Manajemen Produktivitas Perusahaan
0811.8403.909 / sienventy@gmail.com

Penerapan Green Productivity Dalam Peningkatan Produktivitas Perusahaan



Produktivitas merupakan salah satu faktor penting yang sangat diperhatikan oleh perusahaan karena produktivitas sangat mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran dari suatu perusahaan. Ketika produktivitas perusahaan meningkat hal itu berarti kesejahteraaan dan mutu perusahaan juga meningkat.

Apa yang dimaksud dengan produktivitas?
Menurut International Labour Organization (ILO) mengungkapkan bahwa secara lebih sederhana maksud dari produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi berlangsung.

Dalam konteks ini esensi pengertian produktivitas adalah sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini (Kusnendi, 2003)

Oleh karena itu, perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan produktivitasnya dengan berbagai metode yang tepat. Salah satu pendekatan  yang digunakan adalah dengan metode green productivity. Melalui green productivity, perusahaan mampu mencapai dan meningkatkan produktivitasnya dan sekaligus menurunkan dampak lingkungan sebagai upaya pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, green productivity ini sedang popular di negara – negara berkembang khususnya bagi negara yang menjadikan aspek lingkungan menjadi isu penting dan strategis yang harus disikapi dengan baik.

Konsep green productivity dikembangkan oleh Asian Productivity Organization (APO) pada 1994 dengan tujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap peningkatan produktivitas dan kaitannya dengan permasalahan lingkungan. APO mendefinisikan green productivity (GP) sebagai suatu strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan melestarikan lingkungan secara bersamaan untuk pembangunan sosial – ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan menggunakan tools, teknik dan teknologi yang tepat guna untuk mengurangi dampak aktivitas perusahaan terhadap lingkungan. Konsep GP menitikberatkan pada pengoptimalan penggunaan ruang, tenagakerja, energi, bahan baku dan semua faktor produksi yang digunakan.


Keuntungan penerapan Green Productivity (GP) :

Implementasi GP akan memberikan manfaat pada jangka menengah dan jangka panjang. Keuntungan penerapan GP akan dirasakan dampaknya oleh produsen begitu juga  dengan konsumennya. Keuntungan yang dirasakan beberapa diantaranya adalah peningkatan efisiensi sumberdaya yang digunakan, biaya produksi yang lebih rendah, pengurangan biaya yang dikeluarkan untuk pengolahan dan pembuangan limbah produksi, dan kualitas produk yang lebih baik.

Menerapkan GP akan menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Ketika perusahaan sudah dengan benar menerapkan green productivity, produktivitasnya secara signifikan akan meningkat hal ini akan berdampak pada peningkatan pangsa pasar perusahaan dan hasil akhirnya adalah laba perusahaan akan meningkat.

Implikasi penerapan green productivity ini akan besar dirasakan oleh negara berkembang dengan keterbatasan teknologi dan sumberdaya yang dimiliki. Menerapkan GP juga mempersiapkan perusahaan untuk peningkatan daya saing dalam memasuki pasar internasional dan menghadapi globalisasi dimana perusahaan akan lebih dituntut untuk dapat memenuhi ekspektasi standard internasional terhadap produk yang mereka hasilkan.

Selain perusahaan dan konsumen perusahaan, karyawan dari perusahaan yang menerapkan GP juga akan merasakan manfaat dari penerapan GP, selain dilakukan perbaikan pada tempat bekerjanya menjadi lebih nyaman, karyawan tersebut juga akan dilakukan perbaikan terus menerus dari sisi kesehatan dan keselamatan kerjanya.

Program green productivity tidak hanya dapat diterapkan di sektor industri / manufaktur, namun dapat juga diterapkan di sektor pertanian dan juga jasa pelayanan bahkan masyarakat umum sekalipun dapat menerapkannya.

Apabila membutuhkan informasi lebih lanjut penerapan green productivity (GP) dapat menghubungi kami
Jasa Konsultan Productivity / Jasa Konsultan Manajemen Produktivitas Perusahaan
0811.8403.909 / email : sienventy@gmail.com